ALLAH SWT
menciptakan manusia dan berbagai macam penghuni alam ini dengan tujuan menjadi khalifatuLLAH
SWT di muka bumi ini dan menghidupkan dunia ini dengan kebaikan,keutamaan
dan saling memberi petunjuk begitu juga termasuk tugas manusia dalam
kehidupanya di dunia ini adalah mengajak kepada sesamanya untuk menegakkan asas
keadilan, persamaan,rasa simpati,dan kasih sayang, membantu yang lemah, saling
menolong, dan sebisa mungkin memberi arahan kepada manusia yang dapat
mengarahkan mereka menuju kebaikan dan kesuksesan.
Dan agar
tercapai lembaran hikmah dalam penciptaan manusia dan juga sebagai bukti atas
kebenaran firman ALLAH SWT dalam ayat yang artinya "sesunugguhnya aku
lebih mengetahui dari apa saja yang kalian ketahui ". maka
sangat lazim untuk mencapai kebaikan dalam perbuatan manusia diperlukan
kekuatan dari ALLAH SWT yang dapat menutup segala lubang-lubang kejahatan yang
bersumber dari hawanafsu dan juga emosi manusia....
"Ingatlah ketika
Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak
menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa
Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat
kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih
dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman:
"Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."
Dari ayat di atas menunjukkan kepada kita
bahwasanya dalam kehidupan manusia di muka bumi ini dengan tujuanya unutuk
menyetarakan hak antara manusia dan menegakkan keadilan di bumi ini di perlukan
adanya kekuataan ilahi dari ALLAH SWT yang menuntun manusia untuk menjalankan
tugas-tugasnya sebagai khalifatullah di muka bumi ini. Memenuhi
muka bumi dengan keadilan,kebaikan dan
rasa aman pada setiap insan.
Dari manakah
muncul kekuatan tersebut? Apa asal kekuatan ilahi itu ? pendapat terdekat dari
golongan filsafat mengatakan bahwa kekuatan ilahi itu ialah akal. Dengan akal
manusia dapat menegakkan keadilan, menyebar kebaikan dan menanam rasa aman pada
setiap qalbu insan. Dan akal ialah yang dapat mengetahui mana yang baik dan
mana yang bersifat jahat. Mana yang terpuji dan mana yang tercela.
Pendapat diatas
merupakan pendapat yang invalid, dengan beberapa alasan sebagaimana di sebutkan
oleh prof.dr.assayyid muhammad alwi al-maliki :
A. karena dengan akal sendirinya manusia tidak mungkin
bisa untuk menegakkan hikmah diciptakanya manusia di muka bumi ini,dan akal
dengan sendirinya tidak bisa di gunakan untuk mengukur perkara yang baik dan
perkara yang jelek,sebagaimana telah terbukti dalam roda kehidupan manusia sejak
zaman dahulu tidak lepas dari perang panas yang menghancurkan kehidupan manusia
dan perang dingin yang menanamkan rasa cemas dan was-was di hati manusia. Dan
dalam kedua peperangan tidak diketahui siapakah yang bertindak industice dan
siapakah yang tertimpa kedzaliman itu.
B. Akal tidak bisa di jadikan sebagai garis pengukur
antara baik dan buruk, karena setiap manusia akan bertolak belakang dan saling
berselisih dalam menetapkan mana yang baik dan mana yang buruk,mungkin saya
mengatakan bahwa perkara A baik namun dalam akal anda mengatakan kalau tidak
pas rasanya jika saya katakan perkara A baik dan paling pas menurut akal anda
perkara A itu jelek.
C. akal tidak bisa dijadikan pengukur perkara baik dan
buruk karena akal manusia dipasang dengan pengaruh-pengaruh nafsu dan hawa manusia juga terpengaruh dengan orang-orang di
sekelilingnya begitu juga dengan daerah dan perkara-perkara yang berada dalam
tubuh manusia yang tidak dapat dibersihkan dengan ilmu atau filsafat apapun.
D. akal tidak bisa dijadikan pengukur kebaikan dan
kejelekan karena jangakauan akal sangat terbatas, akal tidak bisa mengetahui
apa yang akan terjadi besok dan kejadian apa yang kelak akan terjadi yang telah
ditulis oleh yang maha tahu dan maha ahli dalam penciptaanya. Dengan ini semua
membuktikan kelemahan kekuatan akal dalam menyikapi problematika manusia dan juga
membuktikan bahwa kekuatan ilahi itu berupa hidayah dari ALLAH SWT yang telah
di janjikan oleh ALLAH SWT kepad hamba-hambanya dan juga di dalam hidayah
tersimpan pemberian ALLAH SWT yang dapat mengatur kehidupan manusia dan juga
dapat mengantarakan manusia dalam menghidupkan bumi, dan juga mewujudkan himah
penciptaan manusia dlam kehidupan sehari. Dengan begitu tidak ada yang lebih
mulia, istimewa dan lebih sempurna kecuali hidayah yang telah di bawa oleh nabi
muhammad SAW, yang telah menutup pintu-pintu hidayah dari nabi-nabi sebelumnya
dan telah menjadikan hidayah bersumber dan berdasarkan dari: SYARIÁT ISLAM.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar